NEWS
DETAILS
Selasa, 29 Jul 2025 13:10 - Ikatan Motor Honda Jawa Barat

Sepeda motor menjadi salah satu kendaraan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat, termasuk bagi keluarga yang sudah memiliki anak sekolah. Seperti di bulan Juli sekarang ini menjadi tahun ajaran baru bagi para siswa, usai liburan pada umumnya banyak orang tua yang mulai mengantarkan anaknya menuju sekolah.

Sebagai orang tua tentunya diharuskan memiliki sikap tanggung jawab akan keselamatan anak saat diperjalanan. Karena tentunya berkendara dengan membawa anak sekolah menggunakan sepeda motor memiliki resiko yang sama dengan pengguna jalan lainnya.

Untuk itu, berikut adalah tips aman antar jemput anak sekolah di tahun ajaran baru, diantaranya.

  1. Perlengkapan berkendara
    Anak sekolah juga wajib menggunakan perlengkapan berkendara, karena pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. Sehingga, keduanya wajib menggunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.
  2. Posisi
    Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.
  3. Anak siap dibonceng
    Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak tergangu ketika membonceng. Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.
  4. Kontrol Kecepatan
    Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan berkendara. Hal ini ditujukan untuk:a. Mencegah anak terpental kebelakang/ berguncang saat kita mebuka gas karena pegangan anak yang belum kuat, atau anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba sepeda motor.
    b. Mencegah anak terlempar saat bermanuver/ menikung dengan kecepatan tinggi. Hal ini berpotensi terjadi karena kekuatan pegangan anak ke tubuh pengendara tidak akan sekuat orang dewasa.
    c. Mencegah terjadinya pengereman yang kuat. Saat menggunakan kecepatan tinggi, kita berpotensi untuk melakukan pengereman kuat yang akhirnya memberikan rasa tidak nyaman kepada anak kita.
  5. Atur waktu, rute, dan jarak
    Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama.a. Mengatur waktu keberangkatan seperti berangkat lebih pagi sebelum jadwal masuk sekolah untuk menghindari keterlambatan dan juga terik matahari akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara.b. Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat. Namun, pastikan rute tersebut aman, layak dan tidak melanggar peraturan lalu-lintas.
  6. Konfirmasi
    Kita harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah dia haus, mengantuk, capek dan lainnya. Ketika sering melakukan konfirmasi, kita dapat menemukan masalah pada anak sedini mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi bahaya.
  7. Edukasi Cari_aman
    Anak-anak perlu diedukasi sedini mungkin tentang keselamatan berkendara dan rambu lalu lintas yang berlaku, sehingga mereka dapat memahami potensi bahaya di jalan raya.
RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK