NEWS
DETAILS
Selasa, 28 Dec 2021 06:12 - Ikatan Motor Honda Jawa Barat

Kawan-kawan.... Lampu depan (headlight) jadi salah satu bagian penting dari sepeda motor. Saking pentingnya, penggunaannya pun diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dimana semua pengendara harus menyalakan lampu utama saat berkendara.

Tujuannya agar pengendara mobil atau truk bisa menyadari keberadaan sepeda motor di belakangnya dari pantulan lampu utama. Dengan demikian, potensi terjadinya kecelakaan bisa dihindari. Menyikapi hal itu pabrikan motor pun membuat fitur Automatic Headlamp On (AHO) di semua model sepeda motornya.

Penggunaan lampu utama yang terus menerus, pemilik motor harus memperhatikan beberapa hal agar lampu tetap awet dan berfungsi dengan baik.

Lantas apa saja yang yang dapat menyebabkan gangguan pada lampu utama?

Mengganti bohlam dengan watt yang lebih besar.

Meski bertujuan membuat pencahayaan lampu jadi lebih terang, tapi langkah ini bisa menimbulkan risiko yang cukup parah. Risiko pertama reflektor lampu bisa meleleh dan relay hangus atau meleleh. Selain itu, kabel juga bisa meleleh karena panas berlebih, aki tekor, mika kaca cepat kusam.

Menutup lampu depan dengan jas hujan.

Saat musim hujan, pengguna jas hujan jenis ponco kadang menutup lampu depan saat berkendara. Perilaku ini berakibat pada lampu depan jadi cepat panas karena tidak ada pendinginan dari udara luar. Lampu yang panas ini akan merembet pada fitting dan membakar bagian fitting sehingga lampu mudah terbakar dan putus.

Setelah berkendara, pengemudi juga menempatkan jas hujan yang basah tersebut di lampu utama sepeda motor, sehingga bohlam lampu tidak bisa melepaskan panas dengan sempurna.

Mika lampu kotor.

Kotoran yang melekat di mika lampu juga jadi salah satu penyebab kerusakan. Saat lampu menyala, kotoran dan debu yang melekat di mika membuat proses pendinginan terhambat dan panas lampu tak terbuang dengan baik. Selain membuat lampu utama cepat putus, reflektor pun bisa cepat rusak karena panas berlebih.

Jadi, selain usia pakai, perlakuan pengendara pada motornya juga memengaruhi fungsi dan daya tahan komponen kelistrikan. Perlakuan yang baik dan wajar membuat komponen kelistrikan motor lebih awet sehingga bisa memangkas biaya penggantian komponen karena tak cepat rusak.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK